Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam Melestarikan Kebudayaan
Sawung
sdsdahsgsafhsfdgdfgfggfdhghghghghgdbfsdfsdfh
Oleh
Nama : Iman Rivai
Kelas : 1ID06
NPM : 33411542
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Jalan
KH.Noer Ali Kalimalang
Bekasi
17145 Telp. (021)888601
Mata Kuliah
: Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam Melestarikan Kebudayaan
Kelas : 1-ID06
Tanggal
Penyerahan Makalah : 23 November 2011
Tanggal Upload Makalah : 24
November 2011
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
33411542
|
Iman Rivai
|
|
Program Sarjana Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran
Budaya Daerah MemperkokohKetahanan Budaya Nasional. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah IlmuBudaya Dasar Saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Makalah ini berisi informasi tentang “Peranan Kebudayaan dalam
membentuk kepribadian” yang kami harapkan dapat memberikan informasi kepada
para pembaca. Harapan penulis, Makalah ini minimal menambah pengetahuan pembaca
mengenai peranan budaya daerah yang ada di Indonesia.
Penyusun
berharap , semoga makalah ini bermanfaat bagi sumbangsih ilmu pengetahuan dan
mampu memberikan penjelasan tentang Peran kebudayaan dalam membentuk
kepribadian . Tentunya , semoga makalah ini bermanfaat dalam mempelajari ilmu
budaya dasar dan mendapat nilai sesuai harapan.
Akhir kata Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pembaca, dan
memohon pintu maaf kepada para pembaca bila ada kesalahan baik dalam penulisan
kata dan pengertian, karena yng salah datangnya dari saya, dan yang benar datangnya
dari Allah SWT, semoga Allah SWT selalu memberikan umatnya petunjuk ke jalan
yang benar, Amin.
DAFTAR ISI
Pernyataan……………………………………………………..…………………...........i
Kata Pengantar…………………………………………………..……………......…….ii
Daftar Isi…………………………………………………………..……………........…iii
Bab 1
Pendahuluan…………………………………………………….…………..........……..1
1.Latar Belakang…………………………………………………………..............…….1
2.Tujuan…………………………………………………………………..............…….2
3.Sasaran……………………………………………………………..................………2
Bab 2 Permasalahan……………………………………………...............................…..2
1.Kekuatan……………………………………………......................................……….3
2.Kelemahan…………………………………………....................................…………3
3.Peluang……………………………………………...........…………………………..4
4.Tantangan/Hambatan………………………………..................…………………….4
Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi……………………………………………...……………………………5
1.Kesimpulan…………………………………….……............……………………….5
2.Rekomendasi…………………………………………....……………………………5
3.Referensi……………......……………………………………………………………6
- Latar Belakang
Melestarikan kebudayaan adalah kewajiban
setiap warga negara yang memilikinya. Warisan budaya yang ditinggalkan oleh
nenek moyang adalah suatu kebanggaan yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia.
Di Indonesia ada banyak sekali kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga
hingga akhir jaman. Dilestarikan agar kelak dapat dilihat bahkan dilestarikan
atau dipelajari lagi oleh generasi penerus bangsa. Generasi mudalah yang
nantinya dapat mengagumi dan menjaga serta menjadi penerus budaya yang terdapat
di daerahnya masing-masing. Negara Indonesia yang memiliki berbagai seni
kebudayaan yang luhur patutlah bangga dan bersyukur akan segala yang terdapat
di dalamnya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Indonesia merupaksan salah satu negara di
dunia yang paling majemuk komposisi jati diri budaya dan etniknya, dan
kemajemukan itu menjadi salah satu sumber kebanggaan bangsa. Semboyan yang
tercantum pada lambang negara Bhineka Tunggal Ika. Kemajemukan suku bangsa ini
tentunya dapat menciptakan budaya yang beragam. Sebagaimana tercantum dalam penjelasan UUD 45,
bahwa “Kebudayaan bangsa adalah
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia”. Dengan begitu keanekaragaman yang
tercakup dalam “Bhineka Tunggal Ika” dimasudkan lebih pada keanekaragaman
kebudayaan (multicultural society). Keadaan geografis
yang membagi wilayah Indonesia atas kurang lebih 3.000 pulau yang tersebar
disuatu daerah ekuator sepanjang kurang lebih 3.000 mil dari timur ke barat dan
lebih dari 1.000 mil dari utara ke selatan, merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap terciptanya pluralitas sukubangsa di Indonesia, ditambah
letak geografis Indonesia yang berada diantara benua asia dan australia. Budaya
Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut,
dalam hal ini Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan nasional Indonesia adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah. Berdasarkan keterangan diatas, budaya daerah
termasuk dalam salah satu kekayaan nasional yang wajib hukumnya dijaga oleh
seluruh warga Indonesia. Karena budaya adalah suatu yang mahal, hingga banyak
budaya daerah di klaim sebagai budaya Negara lain, karena banyak Rakyat
Indonesia tidak banyak mengenal budaya di setiap daerah yang jumlahnya banyak,
ditambah perhatian pemerintah yang masih menomor sekiankan budaya daerah dalam
sekala prioritas dibandingkan dengan kepentingan lain, seperti pemberantasan
korupsi, criminal, kemiskinan, Kelaparan, dll.
2. Tujuan
Tulisan dari pembuatan makalah ini yaitu:
v Melaksanakan tugas mata kuliah ilmu budaya dasar
v Makalah
ini di buat agar mahasiswa mampu memahami kontribusi pemerintah dan masyarakat
dalam melestarikan kebudayaaan
v Mampu
meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas , agar ikut berkontribusi dalam
pelestarian budaya dan memahami mengapa kita perlu melestarikan kebudayaan
v Menggugah rasa nasionalisme penulis dan pembaca untuk terus
melestarikan kebudayaan nasional.
3. Sasaran
Sasaran dari penulisan makalah ini adalah
semua pembaca minimal dapat sedikit memahami pentingnya Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan , Sehingga
kebudayaan nasional tetap menjadi kekayaan Indonesia yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai hal.
v Mampu
memahami dasar kebudayaan sehingga ikut berperan dalam melestarikan budaya
v Masyarakat
yang berjiwa Pancasila mempunyai integritas budaya yang tinggi
v Bersikap
terbuka dan tanggap dengan lingkungan sekitar
v
Kontribusi dalam bermasyarakat.
BAB.2 PERMASALAHAN
Analisis permasalahan kontribusi pemerintah
dan masyarakat dalam melestarikan
kebudayaan dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun
eksternal dilihat dari aspek :
2.1. Strenght (
Kekuatan )
v
Mulai terbentuk rasa cinta dan persatuan antar masyarakat Indonesia.
v
hal ini dapat dilihat dari dukungan Semua pihak dalam mendukung pulau
komodo, dan terselengaranya seagames yang bisa dibilang sangat bagus.
v Pendekatan
budaya yang terwujud dari rasa Nasionalisme warga Indonesia
v Menjadi kekuatan sendiri bagi sebuah negara yang mampu
menjaga kedaulatanya untuk ikut serta dalam pergulatan dunia Internasional,
karena budaya dapat mempengaruhi cara diplomasi dan posisi sebuah negara, dalam
hal ini organisasi UNESCO memegang peranan penting.
v Menjadi
pemersatu
Keragaman
budaya menjadikan kemajemukan kepribadian di Indonesia, namun dari
banyaknyaperbedaan terdapat satu persamaan yaitu, sebagai bangsa yang terlahir
dengan budaya timur.
2.2. Kelemahan (Weakness)
v Luas Wilayah
Luas wilayah
NKRI yang tidak didukung sarana transportasi jalan yang baik dapat menjadikan
terjadinya salah pengertian antar suku bila terjadi sengketa.
v Bahasa
Beberapa
suku masih sangat menjaga bahsa sukunya, tanpa mau belajar bahasa selain itu,
menyebabkan sulitnya komunikasi antar masyarakat.
v Kurangnya
Minat
Kepribadian
budaya lokal dianggap kolot oleh banyak masyarakat terutama kaum muda, sehingga
menciptakan rasa malas untuk belajar.
v Pemerintah
kurang peduli
Karena lebih
menutamakan pengentasan kemiskinan dan kebodohan, hal seperti pelestarian
budaya menjadi nomer sekian dalam skala prioritaas.
2.3
Peluang (Opportunity)
v
Terciptanya stabilitas Negara yang
aman yang membuat semakin berkembangnya kebudayaan bangsa
v
Dalam masa era-globalisasi yang ada, dapat dimanfaatkan
sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa lain yang tidak dapat
dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
v
Banyak suku yang masih menjaga kebudayaanya dengan keras
seperti menolak mentah-mentah orang asing yang ingin masuk ke wilayahnya.
v
Banyak muncul komunitas yang peduli kebudayaan indonesia
seperti komunitas jelaja budaya, dan lain-lain.
2.4.
Tantangan/Hambatan (Threats)
v Kuranya sarana dan prasarana
Besarnya wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia namun sarana transportasi yang masih sangat memprihatinkan sampai
saat ini menjadi satu hambatan yang besar untuk intansi atau perorangan yang
ingin mempelajari atau sekedar berwisata budaya ke daerah.
v Banyaknya
konflik yang timbul sebagai akibat salahnya pemahaman antar kebudayaan
v Makin
menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya .
v Ketidak-pedulian
Masyarakat
tua banyak juga yang tidak tahu budaya daerahnya, dan tidak cerita kepada
anaknya sehingga tidak ada warisan cerita leluhur antar generasi.
v Kemiskinan
Hal ini yang
menjadi penhambat di segala bidang yang ada di Indonesia.
BAB.3 KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
3.1
Kesimpulan
v
Mengembangkan dan memperkuat jati
diri bangsa, pengelolaan keragaman budaya, dan pengembangan berbagai wujud
ikatan kebangsaan merupakan wujud dari kontribusi masyarakat dan Pemerintah
dalam melestarikan kebudayaan
v
Meningkatkan
kemampuan bangsa dalam melestarikan budaya dan untuk menciptakan keserasian
hubungan, baik antarunit sosial dan budaya maupun antara budaya lokal dan
budaya nasional, dalam bingkai keutuhan NKRI
v
Kesadaran
masyarakat dalam melestarikan kebudayaan , termasuk seluruh apresiasi yang dilakukan
masyarakat dalam melestarikan budaya merupakan wujud rasa cinta terhadap tanah
air
v
Kontribusi
Pemerintah dan masyarakat secara luas adalah saling terkait dan tidak bisa
berjalan sendiri – sendiri
Jadi,
kebudayaan tidak hanya mencakup di bidang seni saja, tetapi sebenarnya
kebudayaan hampir mencakup di seluruh bidang, baik dari bidang pengetahuan,
bidang pariwisata, bidang sosial (hubungan masyarakat), religi (kepercayaan)
dan norma / etika perilaku manusia, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah
harus bersama – sama menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia agar
kebudayaan kita tidak dikalim / dirampas oleh bangsa lain.
3.2
Rekomendasi.
a)
Peran dari pemerintah
pemerintah
harus lebih bisa mempromosikan kebudayaan negeri ini supaya negeri lebih baik
dan nyaman untuk bangsa bangsa lain dan terkenal bias jga dengan cara membuat
pergelaran pergelaran kebudayaan Indonesia ,Menjalin kerja sama atau hubungan
baik dengan negara lain di seluruh bidang, baik di bidang pariwisata, bidang
politik, bidang pengetahuan dll. Pemerintah daerah harus lebih
mengembangkan dan memajukan daerah – daerah terpencil di seluruh
bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan Teknologi agar tidak tertinggal
oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Menjalin kerja sama
dengan Negara lain .
b)
Peran dari
masyarakat
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan
Indonesia bias jga dengan mencintai kebudayaan dan melindungi
kebudayaan supaya kebudayaan ini berkembang. Mempelajari dan mengenal
berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul di dalam diri
seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang
negatif. Bersama – sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan
– kebudayaan di setiap daerah terutama di daerah – daerh terpencil yang masih
kurang mendapat perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota – kota
maju.
REFERENSI